Pada awal datangnya Islam, azdan tidak pernah terdengar dikumandangkan, karena pengikutnya pada masa itu masih sedikit dan mereka melakukan shalat secara sembunyi-sembunyi. Situasi tersebut dikarenakan pembesar Quraisy menganggap ajaran Islam bertentangan dengan agama leluhurnya yang dianut sejak dulu.
Suasana tersebut berubah setelah Umar bin Khatab masuk Islam, dari beliau bersedia menjadi pelindung kaum muslimin. Berkat kewibawaanya dan perjuangan keras Umar, kemudian umat Islam berani mengakui secara jujur kepada para keluarganya bahwa diantara mereka sudah banyak yang memeluk agama yang lurus yaitu Islam. Dan mulai saat itulah umat Islam berani secara terang-terangan melakukan shalat secara berjamaah.
Melihat perkembangan Islam semakin cepat, kemudian Rasulallah SAW mengumpulkan sahabatnya untuk membicarakan bagaimanakahmedia yang efektif untuk mengumpulkan kaum muslimin dalam melakukan shalat berjamaah.
Pada awalnya Rasulallah SAW merencanakan agar pemanggilan shalat menggunakan " bauq "(sejenis tanduk kalau ditiup berbunyi). Alat ini dianggap kurang efektif, kemudian Rasulallah SAW memilih " naqus "(lonceng) sebagai alat untuk memanggil shalat. Dan alhasil alat ini kurang efektif lagi:
Pada suatu hari seseorang sahabat Abdullah bin Zaid bermimpi, bahwa dia melihat seorang laki-laki berpakaian hijau sedang memikul lonceng, makan Zaid bertanya: "bisakah kau jual lonceng itu?", orang tersebut berbalik tanya kepada Zaid: "untuk apa lonceng ini kau inginkan", kemudian Zaid menjawab: "untuk memanggil orang untuk shalat". Orang tersebut lalu berkata: "maukah engkau saya ajarkan yang lebih baik dari itu untuk memanggil orang untuk shalat?", apa itu" jawab Zaid. Kemudian orang itu mengakui bahwa dirinya malaikat yang mengajarkan kalimat azdan yang berbunyi:
a. Allahu Akbar
b. Asyhadu Anlaa Ilaaha Illallah
c. Asyhadu Anna Muhammadarrasulallah
d. Hayya 'alashalaah
e. Hayya 'alal falaah
f. Allahu Akbar Allahu Akbar
g. Laa ilaaha Illallah
Kemudian Abdillah bin Zaid menginformasikan mimpinya tersebut kepada Nabi, beliaupun membenarkan dan menyetujui bahwa kalimat tersebut dijadikan sebagai tanda untuk memanggil orang untuk shalat. Lalu Rasulallah SAW memerintahkan kepada Bilal untuk Azdan. Terimakasih Kepatihan Bathik Madrim ini - Awal Terciptanya Adzan